Selasa, 22 Oktober 2013

Ringkasan Bab 1, 2, dan 3

BAB 1 ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH DASAR UMUM

   Ilmu Sosial Dasar adalah pengatahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial, antropologi, psykologi sosial.
   Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
   Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi dan Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pengajaran yang diberikan di Indonesia khususnya Perguruan Tinggi. Tegasnya, mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya.


A. Tujuan
     Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum, Ilmu Sosial Dasar mempunya tujuan pembinaan mahasiswa agar :
  • Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
  • Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  • Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
  • Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
B. Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
    Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.

   Adapun persamaan antara keduanya adalah :
  • Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
  • Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
  • Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
  Adapun perbedaan di antara keduanya adalah :
  • Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.
  • Ilmu Sosial Dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
  • Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
C. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
     Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-maslah sosial, hendaknya kita terlebih dahulu mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep. Dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
  • Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
  • Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas salam Ilmu Pengetahuan Sosial.
  • Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berikatan. 

BAB 2 PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

A. Pertumbuhan Penduduk
     Pertumbuhan Penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
     Disamping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas, akan menimbulkan masalah-masalah sosial. Pertambahan penduduk disuatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :

  1. Kematian ( Mortalitas )
  2. Kelahiran ( Fertilitas ) dan;
  3. Migrasi.
1. Kematian ( Mortalitas )
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi hanya dijelaskan 2 jenis tingkat kematian saja, yakni :

a. Tingkat Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Tingkat Kematian Kasar adalah banyaknya orang yang meninggak pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut secara dinyatakan tiap 1.000 orang. 

b. Tingkat Kematian Khusus ( Age Spesific Death Rate )
Tingkat kematian ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian, maka digunakan tingkat kematian menurut umur. Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti. karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu.

2. Kelahiran ( Fertilitas )
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
  • Sulit memperoleh angka statistik kelahiran hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah dilahirkan.
  • Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seseorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
  • Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
  • Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidaklah semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
a. Tingkat Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate/CBR )
Tingkat Kelahiran Kasar adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

b. Tingkat Kelahiran Umum ( General Fertality Rate/GFR )
GFR adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita usia produktif adalah yang berumur antara 15-44 tahun atau antara 15-49 tahun.

c. Tingkat Kelahiran Khusus ( Age Spesific Fertality Rate/ASFR )
ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas, karena pengaruh kelompok umur dihilangkan.

3. Migrasi
Migrasi adalah aspek dinamis dari pergerakan kehidupan kelompok dalam ruang. Migrasi diakibatkan dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Langkah seorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
  • Persediaan sumber alam
  • Lingkungan sosial budaya
  • Potensi ekonomi
  • Alat masa depan
B. Kebudayaan dan Kepribadian
    Bedasarkan pendapat-pendapat para ahli, Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia terjadi di 2 zaman yaitu, Zaman Batu sampai Zaman Logam. Pada zaman batu, masyarakat lebih banyak menggunakan peralatan dan pelengkapan dari batu sedangkan di zaman logam, masyarakat lebih banyak menggunakan logam seperti perak, perunggu, besi dll.
    Kebudayaan dari bidang agama juga terjadi di Indonesia yaitu dari agama Hindu, Budha, dan Islam. Hindu dan Budha masuk sekitar abad ke-5 dan lebih banyak tersebar di daerah pulau jawa. Islam masukke Indonesia sekitar abad ke-15 dan 16. Penyebaran Islam di pulau jawa dilakukan oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Wali Sanga. Penyebaran islam di Indonesia berkembang ke seluruh nusantara.
    Kebudayaan dari barat juga telah terjadi di Indonesia. Hal ini diperkuat dari sejarah Indonesia yang pernah dijajah oleh negara lain seperti negara-negara Eropa. Dengan adanya ini, sangat besar kemungkinan kebudayaan barat masuk ke Indonesia dan diterima di masyarakat.


BAB 3 INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

     Individu adalah bagian atau satuan terkecil yang perseorangan dari suatu kelompok masyarakat. Pertumbuhan adalah perubahan besar, ukuran atau jumlah dalam suatu bentuk untuk pengukuran. Dan pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat dihitung dari jumlah individu sebuah populasi. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :

a. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.Mereka menunjukan berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya.
b. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali jadi, lebih jaih menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lengkunganlah yang banyak berbicara.
c. Pendirian konvergensi dan Interaksionisme
Para ahli menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan indvidu.

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Fungsi keluarga adalah pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keuarga itu. Terdapat macam-macam fungsi keluarga yaitu :

a. Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
b. Fungsi Pemeliharaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi dari gangguan-gangguan seperti penyakit dan bahaya dan memeliharanya supaya aman
c. Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
d. Fungsi Agama
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
e. Fungsi Sosial
Tugas keluarga untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku dan meneruskan nilai-nilai budaya.

Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya yang tak terbagi. Kata indvidu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata invidu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berridi sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama diataati dalam lingkungannya. Masyarakat dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

a. Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat sederhana atau belum sedemikian rupa seperti masyarakat maju (modern).
b. Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok social atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan menjadi kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.

Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat

Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

Urbanisasi dan Urbanisme

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Urbanisasi mempunyai akibat-akibat negatif terutama dirasakan oleh negara yang agraris seperti Indonesia. Hal ini terutama disebabkan karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah apabila dibangdingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa faktor kebanyakan penduduk merupakan gejala yang umum di negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.

Proses urbanisasi bisa terjadi lambat atau cepat tergantung pada keadaan masyarakat. Ada 2 aspek tersebut yaitu :

  • Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
  • Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mangalirnya penduduk yang berasal dari desa (pada umumnya disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota).
Sehubungan dengan aspek tersebut, maka ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa sehingga orang pendatang semakin banyak. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya adalah :
  • Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerinthana atau menjadi ibu kota.
  • Tempat tersebut letaknya strategi untuk usaha perdagangan/perniagaan.
  • Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksi barang-barang maupun jasa-jasa.
   

Nama       :  Rico Aditya Utama
NPM       :  27113612
Kelas       :  1KB05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada pepetah bilang "Berkomentarlah sebelum engkau dikomentarkan ..."
dan pesan dari gw ... Give Your Comment.
JANGAN berbau SARA, mengejek, arogansi, pornografi, apalagi berbau kecut-kecut gimana gitu ...*JANGAN !!!